“Catur adalah perang di atas papan. Tujuan utamanya menghancurkan pikiran lawan.”(Bobby Fischer)Perang, menurut para peneliti di Swedia dan Australia, sama seperti catur. Tak mengherankan jika para peneliti menggunakan catur untuk meningkatkan kemampuan militer dalam perang sungguhan. Terlebih, militer tak selamanya bisa melihat apa yang dilakukan lawan.
Pada abad ke tujuh, sebuah permainan baru lahir di India. Beberapa bidak di permainan ini menggunakan istilah perdana menteri, gajah, perwira, prajurit, pasukan berkuda dan raja. Permainan ini semula disebut chaturanga. Sekarang permainan ini dikenal sebagai permainan catur dan sebuah permainan perang. Bila dulu seluruh variasi catur secara historis menunjukkan taktik pertempuran untuk memunculkan strategi baru, hingga sekarang pandangan itu belum berubah.
Tim peneliti di sekolah pertahanan nasional di Stockholm dan organisasi ilmu pengetahuan pertahanan Australia mempelajari catur lebih jauh untuk memahami bagaimana permainan ini memberi keuntungan dan kesuksesan di bidang militer. Di Swedia, para peneliti menggunakan pecatur sungguhan. Di Australia, para peneliti yang dibiayai oleh militer menganalisa ribuan pertandingan catur virtual.