Maafkan bila cintaku
Tak mungkin kupersembahkan seutuhnya
Maaf bila kau terluka
Karna ku jatuh di dua hati
Sebuah kisah tentang seorang gadis bernama Sila yang berada dalam kebimbangan hati.sebuah cinta yang datang padanya namun dia merasakan hal yang sangat berbeda dengan orang – orang yang pada umumnya erasakan cinta dalam hidupnya.
Suatu malam, disaat hembusan angin menusuk tulang, aku terpaku seorang diri. Ku tatap indahnya langit yang bertaburan bintang. Lalu ku bertanya, “ Wahai sang bintang, hatiku sedang bingung dan bimbang di saat dua hati datang menghampiriku. Aku ingin jawaban dari semua kebimbanganku ini.” Gumam Sila dalam hati.
Alvin dan Indra sama – sama menyatakan perasaan mereka masing – masing kepada Sila. Sila kaget mendengarnya. Karena setahu Sila mereka berdua adalah teman karib, mana mungkin bisa sama seorang Sila gadis yang begitu sederhana. Tiap kali mereka sms mereka selalu menanyakan tentang jawaban Sila. Sila sendiri bingung akan jawabannya sendiri. Sila merasa iba melihat mereka, karena sudah cukup lama mereka menantikan jawaban darinya. Tapi apalah daya Sila, dia masih belum bisa menjawabnya. Dia masih ragu dengan perasaannya.
Malam pun tiba, kebimbangan selalu membayangi hari – hari Sila. “ Ya Tuhan, aku harus bagaimana ?? Kini aku berada diantara mereka berdua. Aku takut jika harus menyakiti salah satunya. Aku bingung harus pilih yang aman ? “ Batin Sila.
Keesokan harinya, Sila mencoba untuk sejenak melupakan masalah itu. Agar konsentrasinya tetap terfokus pada materi – materi yang disampaikan guru di sekolah. Karena Sila sadar kalau dia sudah kelas IX dan akan menghadapi ujian nasional. Sejenak lupa akan hal itu, tiba – tiba Sila teringat kembali.
“ Sebenarnya apa yang terjadi pada diriku. Jawaban apa yang akan aku berikan kepada mereka ?” Gumam Sila
Saat itu kebingungan kembali menghampirinya. Mereka sms Sila untuk menanyakan apa jawabannya. Bersamaan dengan sms itu Alvin mengajak Sila untuk bertemu di taman dan Sila mengiyakan ajakan Alvin. Di taman itu Alvin memulai pembicaraan
“ Sila, aku ulangi pertanyaanku kemarin. Aku sayang sama kamu. Aku jatuh cinta kepadamu. Aku ingin kamu jadi kekasihku. Maukah kamu menjadi kekasihku ?? “ Tanya Alvin Sila gugup, dia tak bisa mengeluarkan satu katapun. Diaterdiam sejenak, fikirnya melayang entah kemana. Namun pelan – pelan, kata demi kata yang menjadi sebuah kalimta keluar dari bibirnya.
“ Vin, aku masih perlu waktu untuk menjawabnya. Maukah kamu memberiku waktu sehari saja untuk berfikir kembali ??” kata Sila
“ Baiklah Sil, aku tidak memaksamu untuk memberikan jawabnmu sekarang. Aku akan menunggu jawabanmu sehari lagi.” Jawab Alvin
Setalah bertemu dengan Alvin. Tiba – tiba handphone Sila berdering. Ada sms masuk dari Indra.
“ Sil, bagaimana jawabanmu tentang pertanyaanku kemarin ?” Tanya Indra dalam sms itu .
“ Maaf In, aku belum bisa menjawabnya. Aku masih bingung akan jawabanku.” Balas Sila
“ Aku mohon Sil, terimalah aku jadi kekasihmu. Aku sayang kamu. Aku akan selalu menjagamu dan akan setia bersamamu.” Rayu Indra
“ Indra..... maaf, aku masih harus memikirkannya berulang kali, karena diantara dua pilihan itu sangat sulit untuk mencari jalan keluarnya.” Jelas Sila
“ Sil, apa kamu tidak percaya padaku ? apa kamu lebih memilih Alvin daripada aku ?” tanya Indra kembali
“ Bukannya aku tidak mempercayaimu in, Tapi bukankah terlalu cepat kamu untuk sayang sama aku. Hemh ..... sudahlah In, kamu jangan bahas soal ini dulu “ jelas Sila
“ Tapi aku sudah terlalu lama menunggu jawaban darimu Sila, aku sangat ingin jawaban darimu. Jawablah sekarang Sil !!” Paksa Indra
Sila terdiam dan berfikir, “ Sikap Indra di sms tadi sudah bilang kalau dia itu seorang yang tidak sabaran. Apa pantas aku menerimanya untuk jadi pemilik hatiku ? sedangkan Alvin tadi, di amu menunggu jawaban yang akan aku berikan ke dia. Dan dia tidak memaksaku untuk segera menjawabnya. Lagi pula Indra hanya mengungkapkan perasaannya lewat sms saja beda dengan Alvin yang secara langsung mengungkapan perasaannya padaku. Jawaban apa yang pantas aku berikan ke mereka ?” Kata Sila panjang Lebar.
Kini ada setitik cahaya terang datang dalam hati Sila. Dia seakan mulai mengetahui jawaban apa yang akan dia berikan kepada Alvin dan Indra.
“ Tetapi jika aku memilih salah satu dari mereka pasti akan ada yang sakit hati. Emm.... aku akan menjelaskan semua yang ada dalam hatiku kepada mereka semoga mereka dapat melapangkan jawabanku.” Fikir Sila kembali.
Keesoka harinya, Sila mengajak Alvin dan Indra untuk bertemu di taman. Setelah mereka datang di taman, mereka terdiam sejenak Sila mulai mengawali pembicaraan.
“ Alvin, Indra .... Aku akan memberikan jawabanku kepada kalian. Tetapi aku mohon jika aku memilih salah satu dinatar kalian, kalian mau menerima keputusanku dan kalian jangan sakit hati. Aku nggak mau jika itu terjadi. Aku akan merasa bersalah kepad kalian. Apa kalian mau memnuhi permohonanku ?? “ Terang Sila.
“ Iya Sil, kita berjanji.” Jawab mereka serentak
“ Baiklah ...... Aku akan memilih salah satu dari kalian. Aku ingin Alvin untuk jadi kekasihku “ Kata Sila. Alvin hanya tersenyum bahagia.
“ Loch..... Apa alasan kamu memilih dia ??” tanya Indra ketus
“ Maaf In, karena menurutku Alvin lebih pantas untukku dan aku sendiri sadar kalau aku tidak pantas untuk kamu.” Jawab Sila
“ Tapi kenapa Sil ??” Tanya Indra kembali
“ Aku sudah menjawabnya In dan kamu sendiri sudah berjanji padaku untuk mau menerima keputusanku, apa kamu mau mengingkarinya ??” Tegas Sila
“ Hemh..... Baiklah Sil, Aku mengerti, aku rela kamu jadian sam Alvin. Dan kamu Al, jaga Sila baik – baik, jangan pernah kamu buta dia sakit hati.” Kata Indra
“ Iya In, aku akan selalu menjaga hati Sila.” Jawab Alvin
Sejak saat itu sampai sekarang Sila menjadi kekasih Alvin dan Indra mau menerima keputusan yang diambil oleh Sila. Alvin berjanji untuk selalu menjaga Sila. Semoga hari – hari Alvin dan Sila selalu dipenuhi dengan kebahagiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar