Selasa, 01 Maret 2011

IMAN KEPADA MALAIKAT


1. Pengertian Iman kepada Malaikat
“ Malaikat “ adalah jamak dari kata “Malak” yang berasal dari kata “ alukah “         yang artinya risalah. Malaikat makhluk Allah yang ghaib, yang diciptakan dari cahaya, dan selalu taat padanya.
Jumlahnya hanya Allah sendiri yang mengetahui sebagaimana firman- Nya dalam QS. Al-Mudatstsir, 74 : 31: kita wajib mengimaninya secara tfsil ( terperinci ) yaitu 10 malaikat dan kita wajib mengimaninya secara global ( ijmal ) yaitu memngimaninya seluruh malaikat Dan Tidak ada yang mengetahui tentara ( malaikat ) Tuhanmu melainkan Dia sendiri


2. Sifat-sifat Malaikat
1) Malaikat itu diciptakan dari cahaya ( nur ). Hal itu bisa kita dapatkan dari keterangan Nabi SAW dalam sebuah hadist riwayat Muslim dari ‘A’ isyah RA
     Malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan oleh Allah kepadamu.
2)  Malaikat dapat berubah-bah bentuk dan rupa menurut kehendaknya izin Allah, karena sifat cahaya adalah tidak terikat oleh bentuk tertentu. Misalnya, Malaikat Jibril mewujudkan dirinya dalam bentuk manusia ketika bertamu kepada Nabi Luth, datang kepada Maryam dengan membawa berita gembira bahwa ia akan melahirkan seorang putera, yakni. Nabi Isa ( QS. Maryam, 19 : 17 ).
3)  Malaikat mempunyai kekuatan yang luar biasa dengan ijin Allah, seperti Firman-Nya dalam QS. Al-Najm, 53:
     Ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan ( Kepadanya), yang diajarkan oleh ( Jibril ) yang sangat kuat).
4)  Malaikat itu senantiasa bertasbih siang malam untuk memuji Allah sellau patuh dan tunduk serta tidak pernah durhaka kepada – Nya, seperti dalam firman- Nya QS Al-Anbiya,  (Mereka (Malaikat) selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya). Dan dalam QS. Al-Nahl, 16 : 49-50

3. Tugas-Tugas Malaikat
1) Jibril yang ditugaskan menyampaikan wahyu kepada para Rasul-Nya, dan didalam Al- Qur’an, jibril juga disebut Al-Ruh Al-Amin atau Ruh Al-Qudus, seperti dalam firman- Nya QS. Al-Syu’ara, 26: 192-193
     Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar diturunkan oleh Tuahn semesta alam. Ia dibawa turun oleh al-Ruh al-Amin (Jibril).
2)  Mikal atau Mikail yang ditugaskan untuk menurunkan hujan dan memberi rejeki kepada mahluk Allah. Seperti dalam firman-Nya QS. Al- Baqarah, 2:98
3)  Israfil, ditugaskan Allah untuk meniup sangkakala pada hari kiamat, seperti firman- Nya dalam QS. Al-Zumar. 39:68:
     Dan tiuplah sangkakala, maka matilah siapa saja yang di langit dan dibumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah; kemudian sangkakala itu ditiup sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusan masing-masing)
4) Izra’il, diberi tugas untuk mencabut nyawa makhluk Allah yang sudah tiba ajalnya. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Sajdah, 32:11:
     Katakanlah: “ Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawamu) akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuahnmu kamu akan dikembalikan.
5)  Ridlwan, ditugaskan untuk menjaga surga dengan
     (Yaitu) surga ‘Aden yang mereka masuk kedalamnya bersama orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya, dan anak cucunya, sedang malaikat masuk ketempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): “ Keselamatan atas kamu berkat kesabaranmu. Maka alngkah baiknya tempat kesudahan itu.
6)  Malik, mendapat tugas menjaga nerakadan ia mengepalai 19 malaikat lainnya yang disebut dengan Malaikat Zabaniyah,18 seperti firman- Nya dalam QS Al-Alaq, 96:17-18:
     Maka biarlah dia memanggil golongannya ( untuk menolongnya ). Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah.
7) Raqib- ‘Atid, yang disebut juga dengan Kiraman-Katibin bertugas mencatat amalan manusia, seperti firman- Nya dalam QS. Al- Infithar, 82:10-12:
     Dan sesungguhnya bagi kami ada (Malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu); kiraman (yang mulia) dan katibin (yang mencatat); mereka mengetahui apapun yang kamu lakukan
     Juga dalam QS. Qaf, 50 : 18
     Tiada suatu ucapaun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya Raqib-Atid ( Malaikat Pengawas yang selalu hadir)
8)  Munkar dan Nakir yang bertugas menanyai orang dalam kuburnya tentang Tuhannya, Agamanya,Nabinya, dan lain-lain, seperti dalam hadits Nabi SAW Riwayat al-dailami dari Anas RA :
     Munkat dan Nakir akan masuk (mendatangi) simayit di dalam kuburnya, kemudian kedua malaikat itu mendudukkannya.

4. Pengaruh Iman Kepada Malikat terhadap Kehidupan Seseorang
1)      Dapat mendorong seseorang untuk selalu melakukan perbuatan-perbuatan yangbaik, karena ia yakin bahwa keinginan berbuat baik itu merupakan dorongan malaikat.
2)      Membuat seseorang selalu bersikap hati-hati dalam segala tindak-tanduknya, karena ia merasa bahwa ada malaikat yang selalu mengawasi dan mencatat semua perbuatannya.
3)      Menjadikan seseorang merasa aman dan tentram hatinya serta optimis dalam hidupnya, karena ia yakin adanya malaikat yang selalu melindungi dan membantu keberhasilan cita-citanya.
c. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
1. Pengertian Iman kepada Kitab-Kitab Allah
Beriman kepada Kitab-Kitab Allah, berarti meyakini bahwa Allah telah menurunkan beberapa kitab-Nya Kepada para rasul-Nya yang berisi aturan-aturan Allah tentang akidah,ibadah, dan prinsip-prinsip halal dan haram, 20 yang semuanya harus dijadikan pedoman bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.
Kitab-kitab Suci yang diturunkan Allah banyaknya sejumlah rasul-Nya. Hanya saja di dalam al- Qur’an maupun hadits tidak disebutkan secara konkrit semua nama kitab-Nya. 21 yang disebut hanya 4(empat) Buah dan shuhuf yang diturnkan kepad aibrahim AS. Ke-4 kitab tersebut ialah : Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS, Zabur kepada Nabi daud AS, Injil kepada Nabi Isa AS, dan al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW.


2. Pengaruh Iman kepada Kitab-kitab Allah Bagi Kehidupan Manusia
1) Mendidik umat islam untuk bersikap toleran terhadap pemeluk agama lain untuk menciptakan kerukunan hidup antar umat beragama, sebab dalam beragama tidak ada unsur paksaan, seperti firman- Nya dalam QS. Al-Baqoroh, 2: 256
     (Tidak ada paksaan untuk memasuki agama islam)
2) Memberikan keyakinan kepada umat islam bahwa al-Qur’an adalah merupakan kitab penerus dan pelengkap terhadap semua kitab sebelumnya, dan juga merupakan kitab Allah terkahir dan paling lengkap untuk dijadikan pedoman hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.

d. Iman Kepada Para Nabi dan Rasul
1. Pengertian Iman Kepada Para Nabi dan Rasul

Iman kepada Para Nabi dan Rasul berarti percaya bahwa Allah telah memilih diantara manusia, beberapa orang yang bertindak sebagai utusan- Nya. Mereka bertugas menyampaikan segala wahyu yang diterima dari Allah kepada umat manusia yang dibawa malaikat jibril, dan menunjukkan mereka ke jalan yang lurus serta membimbing mereka untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.
Dalam QS. Al- Nisa’ 4:164 Allah menyatakna bahwa tidak semua para rasul itu diceritakan Allah kepada Nabi Muhammad, dan hanya 25 orang saja yang disebutkan namanya dalam al-Qur’an, yang 5 (lima) di antaranya disebut ulul al-azm yaitu Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad. Adapun ke 25 rasul tersebut ialah : Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, Luth, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Ayyub, Syu’aib, Musa, Harun, Yunus, Daud, Sulaiman, Ilyas, Zulkilfi, Ilyasa, Zakariya, Yahya, Isa dan Muhammad.
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh mardawayh dalam tafsirnya dari Abu dzar Al- Ghifarim disebutkan bahwa jumlah para rasul adalah 313 atau 315 orang, sedangkan jumlah para nabi adalah 124.000 orang23. maha kitab wajig mengimaninya secara global ijmal yaitu seluruh nabi dan secara tafsil pada nabi yang 25. kita wajib mengiamani bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi dan Rasul Allah terkahir    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar